I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa
merupakan salah satu milik manusia berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada
kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. Salah satu kegiatan tersebut
adalah berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, bahasa memiliki peranan penting
untuk menyampaikan berita. Agar mudah dimengerti, bahasa tersebut harus
singkat, padat, dan jelas. Namun, pemakai bahasa harus menaati kaidah-kaidah
atau aturan yang benar. Pemakaian bahasa tersebut akan dijadikan acuan bagi
sekelompok masyarakat bahasa tersebut. Kenyataannya sekarang banyak pemakai
bahasa tidak menyadari bahwa bahasa yang digunakan tidak benar atau masih
terdapat kesalahan-kesalahan. Kesalahan berbahasa Indonesia masih banyak
dijumpai dalam media cetak, khususnya surat kabar. Tulisan dalam surat kabar
dibaca oleh jutaan orang. Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan dalam surat
kabar hendaklah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa. Pembaca yang kurang
paham mengenai kaidah berbahasa yang benar kemungkinan meniru bahasa tersebut.
Salah satu kesalahan berbahasa yang
sering ditemukan di surat kabar adalah kesalahan ejaan. Ejaan adalah aturan
cara menuliskan kata-kata dalam bahasa tulis (Pamungkas, 1994: 90). Kesalahan ejaan juga terjadi dalam media
massa surat kabar Harian Pagi Surya.
Hal tersebut mencerminkan bahwa para wartawan yang membuat tulisan tersebut
kurang memperhatikan kaidah-kaidah penulisan yang benar. Kesalahankesalahan
ejaan yang banyak kita lakukan dalam menuliskan bahasa, memang merupakan
kesalahan umum yang banyak terjadi, dan banyak atau pernah dilakukan oleh siapa
saja. Namun, kesalahan dalam bahasa tulis tidak dapat secara langsung
diperbaiki. Kesalahan kesalahan tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam
menyampaikan gagasan utama (Chaer,
2007: 83). Kesalahpahaman tersebut dapat menyebabkan gagalnya tujuan utama
sebuah berita untuk menyampaikan laporan peristiwa. Berkaitan dengan hal tersebut, saya memiliki kesempatan untuk menganalisis
kesalahan ejaan dalam surat kabar Harian Pagi Surya
edisi Kamis,
16 Januari 2014.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang, masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa
saja ruang lingkup EYD?
2. Bagaimanakah
kesalahan Pemakaian Tanda-tanda baca pada surat kabar Harian Pagi Surya?
3. Bagaimanakah
kesalahan Penulisan Huruf Kapital dan Kecil pada surat kabar Harian Pagi Surya?
4. Bagaimanakah
kesalahan Penulisan Lambang Bilangan pada surat kabar Harian Pagi Surya?
5. Bagaimanakah
kesalahan Pemakaian Spasi pada surat kabar Harian
Pagi Surya?
C.
Tujuan
Penulisan
Kelima masalah tersebut dibahas dalam
makalah ini dengan tujuan:
1.
mendeskripsikan ruang lingkup EYD
2.
menganalisis kesalahan Pemakaian
Tanda-tanda baca pada surat kabar Harian
Pagi Surya
3.
menganalisis kesalahan Penulisan
Huruf Kapital dan Kecil pada surat kabar Harian
Pagi Surya
4.
menganalisis kesalahan Penulisan
Lambang Bilangan pada surat kabar Harian
Pagi Surya
5.
menganalisis kesalahan Pemakaian
Spasi pada surat kabar Harian Pagi Surya.
II PEMBAHASAN
A.
Ruang
Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan adalah seperangkat aturan
tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca
sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda
dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau
kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari
sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini
menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Pada 23 Mei
1972, sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran
Malaysia pada masa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan
untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara
tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan.
Ejaan
pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen (nama seorang guru besar
belanda yang juga pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901 oleh
pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu. Ejaan van
Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru
diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.
Ruang lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu:
Ruang lingkup EYD dalam pemakaian huruf meliputi:
·
Huruf abjad
·
Huruf vocal
·
Huruf konsonan
·
Diftong
·
Gabungan konsonan
·
Pemenggalan kata
Ruang lingkup EYD dalam penulisan huruf meliputi:
·
Huruf Kapital
· Huruf Miring
Ruang lingkup EYD dalam penulisan huruf meliputi:
·
Kata dasar
·
Kata turunan
·
Kata ulang
·
Gabungan kata
·
Kata ganti
·
Kata depan
·
Kata sandang
·
Partikel
·
Singkatan dan akronim
·
Angka dan lambang
bilangan
Berdasarkan
taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua
bagian, yaitu:
a.
Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap
sepenuhnya secara utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan.
Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu: editor, civitas academica, de
facto, bridge.
b.
Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah
disesuaikan ke dlaam kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun
penulisannya. Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor,
material, sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.
Ruang
lingkup EYD dalam pemakaian tanda baca meliputi:
·
Penggunaan huruf besar
(kapital)
·
Penggunaan tanda koma
·
Penggunaan tanda titik
·
Penggunaan tanda seru
·
Penggunaan tanda hubung
·
Penggunaan tanda titik
koma
·
Penggunaan tanda tanya
·
Penggunaan tanda petik
·
Penggunaan tanda titik
dua
·
Penggunaan tanda kurung
·
Penggunaan tanda elips
·
Penggunaan tanda garis
miring
B. Pemakaian
Tanda-tanda Baca
Kesalahan pertama pemakaian
tanda baca surat kabar Harian Pagi Surya pada
berita Racun AC Buat Anas yaitu pada
bagian paragraf ke tiga berikut ini kutipannya:
“Sebelumnya
sudah ada peristiwa peristiwa yang terjadi, adanya pihak pihak tertentu ingin
mencelakakan Mas Anas.” (2014)
Jadi
kesalahan pada paragraf tersebut terletak pada kata peristiwa peristiwa dan
pihak pihak yang seharusnya ada tanda hubung (-), sehingga menjadi peristiwa-peristiwa dan pihak-pihak.
Kesalahan kedua pemakaian
tanda baca surat kabar Harian Pagi Surya
pada berita Ditembak 3 kali, Tosan Belum
Nyerah yaitu pada bagian paragraf ke dua berikut ini kutipannya:
“Saat akan
dibekuk, Selasa(14/1) malam, ia melawan, dengan dibantu para tetangganya.”
(2014)
Jadi
kesalahan pada paragraf tersebut terletak pada penggunaan tanda koma (,)
setelah kata melawan yang seharusnya dihilangkan sehingga menjadi “Saat akan
dibekuk, Selasa(14/1) malam, ia melawan
dengan....”
Kesalahan
ketiga pemakaian tanda baca surat kabar Harian
Pagi Surya pada berita Ditembak 3
Kali, Tosan Belum Nyerah yaitu pada bagian paragraf ke tujuh berikut ini
kutipannya:
“Mereka
merampok Hj Siti Maimunah dan menyikat dua kalung emas...” (2014)
Jadi kesalahan pada paragraf tersebut
terletak pada kata Hj yang seharusnya diberi tanda titik (.) karena penulisan
gelar, sehingga menjadi Hj. .
C.
Penulisan
Huruf Kapital dan Kecil
Kesalahan
pertama penulisan huruf kapital pada surat kabar Harian Pagi Surya pada berita Racun
AC Buat Anas yaitu pada paragraf pertama berikut ini kutipannya:
“JAKARTA, SURYA
- Kekhawatiran keluarga...” (2014)
Jadi
kesalahan pada paragraf tersebut terletak pada bagian kata pertama awal
paragraf yang kebanyakan surat kabar
selalu menuliskan huruf kapital, yang seharusnya hanya huruf awal yang
menggunakan huruf kapital menjadi Jakarta,
Surya – Kekhawatiran keluarga....
Kesalahan
kedua penulisan huruf kecil pada surat kabar Harian Pagi Surya pada berita Racun
AC Buat Anas yaitu pada paragraf ke delapan berikut ini kutipannya:
“(Supaya Anas
aman) dan supaya bisa bahas strategi-strategi PPI ke depannya” (2014)
Jadi
kesalahan pada paragraf tersebut terletak pada bagian awal kata (Supaya Anas
aman), seharusnya menggunakan huruf kecil sehingga menjadi (supaya Anas aman).
Kesalahan ketiga
penulisan huruf kapital pada surat kabar Harian
Pagi Surya pada berita Ditembak 3 Kali,
Tosan Belum Nyerah yaitu pada paragraf pertama berikut ini kutipannya:
“SURABAYA, SURYA – Satu dari tujuh
perampok....” (2014)
Jadi kesalahan pada paragraf tersebut
terletak pada bagian kata pertama awal paragraf
yang kebanyakan surat kabar selalu menuliskan huruf kapital, yang
seharusnya hanya huruf awal yang menggunakan huruf kapital menjadi Surabaya, Surya – Satu dari tujuh perampok...
D.
Penulisan
Lambang Bilangan
Kesalahan pertama penulisan
lambang bilangan pada surat kabar Harian
Pagi Surya pada berita Ditembak 3
Kali, Tosan Belum Nyerah yaitu pada judul berita berikut ini kutipannya:
“Ditembak
3 Kali, Tosan Belum Nyerah” (2014)
Jadi kesalahan penulisan lambang
bilangan terletak pada angka 3 yang seharusnya menjadi tiga karena bilangan
pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
E.
Penulisan
Spasi
Kesalahan
pertama penulisan spasi surat kabar Harian
Pagi Surya pada berita Racun AC Buat
Anas yaitu pada bagian paragraf ke duabelas berikut ini kutipannya:
“Karena
biar bagaimana kami juga punya tanggungjawab menjaga keselamatan dan kesehatan
para tahanan.” (2014)
Jadi kesalahan pada paragraf
tersebut terletak pada kata tanggungjawab, sehingga penulisan spasi yang benar
adalah tanggung jawab.
Kesalahan kedua penulisan spasi surat kabar Harian
Pagi Surya pada berita Ditembak 3 Kali, Tosan Belum Nyerah yaitu ada bagian
paragraf keempat berikut kutipannya:
“Polisi
terpaksa mundur, demimenghindariadanyakorban.” (2014)
Jadi kesalahan pada
paragraf tersebut terletak pada kalimat demimenghindariadanyakorban, sehingga
penulisan spasi yang benar adalah demi
menghindari adanya korban.
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ejaan
adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
2. Banyak
pengulangan kata yang tidak menggunakan tanda baca hubung (-)
3. Penulisan kata
pertama pada awal paragraf banyak ditulis dengan huruf kapital seluruhnya.
4. Penulisan
lambang bilangan pada awal kalimat masih di tulis dengan
angka
5. Masih
ada kalimat yang seharusnya menggunakan spasi tetapi tetap digabung.
B.
Saran
Setelah menganalisis surat kabar Harian Pagi Surya edisi Kamis, 16 Januari
2014 terkait kesalahan ejaan, saya menilai bahwa jurnalis surat kabar Harian Pagi Surya masih banyak melakukan
kesalahan dalam penulisan ejaan. Oleh sebab itu, saya menyarankan kepada
perusahaan surat kabar Harian Pagi Surya
agar lebih memperhatikan kriteria penulisan yang sesuai kaidah EYD agar bahasa
Indonesia tidak musnah atau rusak dan tidak ketinggalan zaman.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sketsa-kune.blogspot.com/2012/06/analisis-kesalahan-singkatan-dan.html
Harian Pagi Surya, Edisi: Kamis, 16 Januari
2014.